
Kendari, Para pengusaha dan pengrajin emas di Kota Kendari, Sulawesi Tengara (Sultra), mengaku butiran emas yang diperoleh para pendulang di Desa Tahi Ite dan Wububangka, yang kemudian dijual ke sejumlah toko perhiasan emas di kota ini merupakan emas butiran kualitas terbaik.
"Saya benar-benar kagum, bahwa sepanjang kami membeli emas dari berbagai daerah akhir-akhir ini, emas Bombana lah yang menempati kaulitas terbaik di tanah air," kata Jery, salah seorang pengusaha dan pengrajin emas di bilangan kota Kendari, Rabu.
Dikatakannya, emas yang masih dalam bentuk butiran itu dibeli sesuai dengan tingkat kualitas pengolahannya. Bila proses pengolahannya bersih, maka mereka tidak segan-segan untuk membeli hingga Rp225.000 per gram dan bila butiran emas itu masih bercampur dengan pasir, maka hanya ditawarkan antara Rp180.000-Rp200.000 per gram.
Menurut Jery, produk kualitas butiran emas dari Bombana, diakuinya memang yang terbaik, namun dirinya mengakui masih harus hati-hati membeli, karena terkadang ada masyarakat yang menjual dari hasil mendulang itu tidak memperhatikan kebersihan sehingga berdampak terhadap harga.

Hal senada diungkapkan Ny Lely, salah seorang penjual perhiasan emas. Ia mengatakan, butiran emas yang dijual para pendulang dari Bombana ke pengusaha perhisan emas bervariasi tingkat kebersihannya.
"Emas yang terbaik dan tidak diragukan kualitasnya, biasanya hasil dari pendulang kaum ibu-ibu. Kalau boleh saya katakan tingkat kebersihan pengelolahnnya mencapai 90-95 persen makanya kami tidak ragu membelinya," katanya.
Beda dengan emas butiran yang dijual pendulang dari anak-anak muda, terkadang kurang memperhatikan kebersihannya sehingga akan mempengaruhi transaksi harga.
Harga emas di pusat penjualan perhiasan emas di Kota Kendari mencapai mencapai Rp295.000 per gram untuk emas 23 karat atau mengalami penuruan dibanding pekan sebelumnya yang mencapai Rp310.000 per gram, dan emas 22 karat seharga Rp245.000 per garam juga turun tipis dibanding sebelumnya yang mencapai Rp250.000 per gram.
Terus berdatangan
Pendulang emas dari berbagai wilayah di Sultra maupun dari luar daerah terus berdatangan ke lokasi tambang di Kabupaten Bombana untuk mendulang emas.
Sekda Kabupaten Bombana, H Idrus Effendi Kube yang dikonfirmasi mengenai hal itu, mengatakan jumlah mereka yang sudah berada di lokasi pertambangan tersebut diperkirakan 30.000 orang lebih.
Kata dia, setiap hari rata-rata 1.000 hingga 2.000 orang mendatangi lokasi pertambangan emas itu dengan membawa peralatan seperti linggis, wajan dan sekopang.
Mau juga ikutan, nambang emas. Dapat sekilo buat cincin yang gede.
BalasHapus