Alat di samping ini adalah BrainPort yang merupakan alat bantu untuk menginterpretasikan gambar bagi sang tuna netra. Prinsip alat kerja ini adalah menggunakan sensor lidah. Jadi kamera digital yang ada di bagian kacamata menangkap sebuah citra dalam bentuk sinyal-sinyal digital, sinyal ini kemudian diubah menjadi sinyal-sinyal elektrik masuk melalui sensor lidah. Karena dalam lidah banyak terdapat syaraf yang menuju ke otak, maka sinyal ini tadi akan direkontruksi di otak menjadi sebuah gambar yang dinamis.
Mungkin anda bingung bagaimana bisa melihat dalam pandangan sebenarnya. Tidak usah bingung di dalam otak ada fungsi tertentu untuk bisa menerjemahkah penglihatan dan fungsi menangkap gambar yang dikerjakan mata diganti oleh alat ini jadi kurang lebih kita dapat melihat objek kita seperti pada waktu kita bermimpi.
Banyak sekali elektroda yang akan dipancarkan oleh alat ini yaitu sebanyak 600 elektroda. Alat ini mengatur pandangan dari sudut 0-90 derajat penglihatan. Alat ini masih berupa prototype jadi akan terus disempurnakan untuk membantu banyak orang buta bisa melihat.
Beginilah contoh gambar yang dapat ditangkap oleh si tuna netra
Statis
Dan bila teman-teman melihat video ini, maka teman-teman bisa merasa takjub. Di sini terlihat bahwa seorang ayah yang buta bisa bermain lempar tangkap bola, kemudian membaca tulisan, mengambil objek, bermain suit, bahkan bermain mengisi lingkaran dan kotak.
0 komentar:
Posting Komentar