LOBI terus dilakukan menjelang Rapat Paripurna DPR pada 2 dan 3 Maret dengan
agenda membahas hasil Pansus Angket Bank Century. Setelah Partai Demokrat gagal menjinakkan partai-partai koalisi di tingkat pansus, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan melakukan lobi.
Staf khusus Presiden pun di terjunkan bergerilya melakukan lobi. Lobi tidak hanya dengan partai politik, tetapi juga tokoh-tokoh berpengaruh.
Dua staf khusus Presiden, yakni Andi Arief (bidang bencana alam) dan Velix Wang gai (bidang pembangunan daerah dan otonomi daerah), sejak awal pekan ini menemui sejumlah tokoh seperti Pramono Anung, Syafi i Maarif, dan Akbar Tandjung. Amien Rais dan beberapa tokoh lainnya menyusul.
Perte muan dengan Buya Syafii berlangsung Selasa (23/2) di Hotel Dharmawangsa Jaksel. Keduanya mengajak mantan Ketua PP Muhammadiyah itu menemui Presiden, tetapi Syafii menolaknya. "Nanti saja setelah persoalan Century selesai,'' kata Syafii membenarkan pertemuan tersebut.
Pertemuan dengan Ketua De wan Penasihat Golkar Akbar Tandjung berlangsung pada Rabu (24/2) dan dengan Priyo Budi Santoso pada Kamis (25/2). Akbar ditemui di kediamannya, Jl Punawarman Jaksel, dan Priyo disambangi di ruang kerjanya di DPR.
Sejumlah sumber mengatakan Golkar dibujuk agar melunak dalam Rapat Paripurna DPR nanti. Namun, Velix mem bantah melakukan deal politik dengan Golkar meski dia meng akui membicarakan mengenai Century. Adapun Priyo memastikan Golkar tidak serta-merta berbelok arah.
Rencana pertemuan dengan Amien Rais segera digelar di Jakarta. "Dengan Pak Amien dalam waktu dekat," kata Velix.
Sebelumnya Andi menemui Pramono Anung (F-PDIP) di ruang kerja Pram di DPR.
Bahkan SBY sendiri pernah menggagas pertemuan koalisi di kediamannya di Cikeas, Bogor, tetapi pertemuan itu batal. Pertemuan koalisi juga dijadwalkan berlangsung Minggu (28/2) di kediaman Syarief Hasan, Menteri Koperasi yang juga Ketua DPP Demokrat.
Gerilya staf khusus Presiden melobi tokoh parpol dan tokoh masyarakat itu karena Demokrat gagal melobi saat pendapat akhir di pansus.
Dalam rapat pleno pansus hari Selasa (23/2) hingga Rabu (24/2) dini hari itu, partai koalisi tidak solid. Dua partai koalisi, Golkar dan PKS, justru berada di barisan oposisi bersama PDIP dan Hanura. Empat partai itu terang-terangan menyebutkan nama Boediono dan Sri Mulyani sebagai penanggung jawab pemberian dana talangan Rp 6,7 triliun sehingga harus diproses secara hukum.
Sikap Golkar dan PKS bertolak belakang dengan Demokrat dan PKB yang menilai tidak ada masalah bailout.
Dalam menanggapi safari politik staf khusus Presiden itu, Fahri Hamzah, anggota pansus dari PKS, menyatakan heran karena tim khusus itu bidang bencana alam yang seharusnya me ninjau korban longsor di Pasir Jambu, Bandung, bukan melobi soal Century.
Dua kali Presiden SBY menghadiri zikir nasional peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Lapangan Monas Jakarta, kemarin, yang diikuti ribuan orang. Mereka datang dari beberapa wilayah di Tanah Air selain Jabodetabek.
Hadir pula Wapres Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II serta Gubernur DKI Fauzi Bowo.
Dua pekan sebelumnya pada Sabtu (13/2), Presiden menghadiri zikir nasional yang juga diadakan di Monas. (RK/Ken/Alw/Tup/X-6)
0 komentar:
Posting Komentar